Teknologi benar2 memberikan banyak kemudahan kepada kita, salah satunya GPS untuk berkendaraan, sekarang kita tidak perlu mengetahui dan menghafal nama2 jalan atau dimana lokasi suatu tempat berada, hanya sebatas mengetahui alamat, maka jalur2 yang harus ditempuh akan dengan sendirinya muncul dalam GPS tersebut melalui koneksi satelit, dan hebatnya lagi, jarak tersebut adalah jarak optimal dan terdekat yang dapat ditempuh. GPS ini pun dilengkapi fitur2 tambahan seperti suara, penunjuk kecepatan, batasan kecepatan yang diijinkan, dan kapan akan sampai di tempat tujuan.
Perjalananku ke Den Haag pun menjadi begitu mudahnya, tidak perlu berputar2 mencari lokasi atau tersesat di tengah jalan, langsung menuju tujuan. Jika dalam perjalanan, ternyata kita salah memilih jalan, GPS ini akan dengan otomatis mencari alternatif lain, dan membuat kita kembali ke track yang benar, meski akhirnya kita menjadi beberapa menit terlambat tiba di tujuan. That's very cool, isn't it?
Tapi kadang GPS ini tidaklah sepenuhnya benar, malah menyesatkan. Meski di tampilan seharusnya belok ke kanan, tapi suaranya berkata ke kiri, dan sebaliknya, membuat pengemudinya bingung. Tapi secara keseluruhan, Tomtom ini sangat berguna, walau ia tetap tidak luput dari beberapa error. Bayangkan jika kita mengemudi sendiri tanpa Tomtom, semakin panjang jalan yang kita tempuh, semakin besar kemungkinan untuk kita tersesat.
Begitulah perjalanan hidup kita tanpa Tuhan. Tomtom yang adalah karya manusia, yang masih banyak celah dan error, tidaklah sebanding dengan Tuhan yang sempurna, yang tidak punya celah sekecil apapun.
Jika manusia menggunakan satelit diluar angkasa sana, Tuhan dengan mataNya sendiri mengawasimu, Dia tahu setiap langkah2 yang kamu perbuat, Dia pun selalu menunjukkan jalan yang benar, jalan yang seharusnya kamu ambil. JalanNya Dia bukanlah jalan sesat, rancangan kecelakaan, tapi jalan menuju kebahagiaan dan damai sejahtera.
Ia ibarat radar yang terus memperhatikanmu, memberitahukan kepadamu jalan mana yang harus kamu pilih agar beroleh damai sejahtera, tapi Ia bukan Tuhan yang otoriter, bukan Tuhan yang memerintah secara ditaktor, Dia tidak ingin anak2Nya percaya kepadaNya hanya karena telah diprogram seperti itu, Ia ingin mereka datang kepadaNya dengan hati yang rindu bukan dengan hati yang terancam. Ia telah merancang jalan kepadamu, Ia memberitahukan kepadamu langkah mana yang harus kamu ambil, tapi kamu tidak harus mengikuti jalan yang Dia rancang. Kamu berhak memilih, ikut jalan Tuhan atau ikut jalanmu sendiri.
Sama seperti Tomtom memberi arah kepada perjalananmu, Tuhan pun memberitahukan kepadamu melalui firmanNya, suara2Nya, ketetapan2Nya agar kamu bisa selamat hingga tujuan. Jika Tomtom hanya dapat memberimu jalan terbaik tanpa memperdulikan apakah jalan itu berbatu atau tidak. Tuhan jauh lebih dashyat lagi.
Dia tahu jalan yang terbaik, benar2 yang terbaik, Dia dari tempat yang lebih tinggi, jauh lebih tinggi dari satelit, namun mataNya lebih tajam daripada mikroskop. Dari tempatnya yang tinggi pun, Ia dapat melihat secara detail jalan yang kamu tempuh. Jika dilihatnya kamu sedang berjalan menuju jalan berbatu, atau kerikil tajam, diperingatinyalah dirimu. Ia memberi panduan kepadamu bahwa kamu sedang menuju bahaya, menghindarlah atau saat jalanmu menuju kematian, berbaliklah. Tapi sekali lagi, keputusan itu ada di tangan kamu, apakah kamu mau percaya penuh atau tidak.
Seperti Tomtom mengetahui kecepatan kendaraanmu dan memberi sinyal kalau kamu melebihi kecepatan yang diijinkan agar menghindari kamu dari celaka, Tuhan pun memberikan sinyal melalui hatimu, bahwa jalan yang kamu ambil akan membuatmu semakin cepat jatuh kepada kematian.
Kamu yang homoseks, tahukah kamu bahwa perbuatanmu itu dosa? Mungkin kamu berpikir itu bawaan biologismu, kamu tidak berkuasa terhadapnya. Jujurlah pada dirimu sendiri. Apakah benar demikian halnya, atau itu hanyalah alasanmu agar orang bersimpati? Aku tahu, kebanyakan kasus homoseksual bukanlah karena keinginannya, tapi karena masalah psikologis dan lingkungan masa kecil, dimana orang tuamu mungkin mengharapkan anak wanita, tapi ternyata keluar dirimu, seorang lelaki, dan sebaliknya. Tapi ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian di dunia ini, banyak pula orang yang mengalami hal yang sama sepertimu.
Tuhan tidak membencimu ataupun membuang kamu untuk kecenderunganmu itu, tapi Dia tertarik kepada apa yang kamu lakukan terhadap kecenderungan tersebut. Apakah kamu mencoba melawannya, ataukah kamu malah menikmatinya? Jika kamu menikmatinya, kamu telah mendukakan hatiNya Tuhan. Tahukah kamu bahwa Ia tidak pernah memberi pencobaan di luar kemampuan kamu, mungkin saat ini, inilah dunia kamu, dunia homoseks, tapi itu hanyalah godaan yang ditawarkan iblis kepadamu. Jauh dalam hati kecil kamu, kamu percaya bahwa perbuatan itu tidaklah benar, bukan? Kamu melakukan itu, karena kamu tidak mampu melawannya, tapi maukah selamanya kamu seperti itu? Tuhan mengasihimu, Ia tidak pernah menginginkanmu atau membuatmu menjadi seperti itu. Ada banyak masalah sosial yang dapat menyebabkan itu semua, tapi serahkanlah itu kepadaNya, Dia akan membaharui hidupmu, orientasimu, bertobat dan berbaliklah.
Tuhan itu sempurna, ia tidak pernah menjadikan manusia setengah2, biseks ataupun hermaprodit. Apakah ada hewan atau tumbuhan tingkat tinggi yang seperti itu? Mungkin memang ada tumbuhan atau hewan tingkat rendah yang hermaprodit atau biseks, tapi itu karena memang kelaminnya ada dua atau semu. Namun kamu? Lihatlah kelaminmu sendiri! Apakah kamu punya kelamin semu atau ganda? Tidak bukan, kalau kamu lelaki, mengapa kamu berperilaku sebagai wanita, dan berahi terhadap lelaki yang lain? ataupun sebaliknya. Datanglah kepadaNya, katakanlah semua kesulitan2mu, mungkin kamu malu terhadap orang lain, kamu pendam masalahmu sendiri dalam2, tapi batinmu merana, kesakitan, ucapkanlah setiap kata2 yang tidak terucap itu kepadaNya, Ia selalu siap mendengar seruan hatimu dan membantumu keluar dari kuasa yang selama ini membuatmu terkekang di dalamnya.
Romans 1:24-27
Therefore God gave them up in the lusts of their hearts to impurity, to the dishonoring of their bodies among themselves, because they exchanged the truth about God for a lie and worshiped and served the creature rather than the Creator, who is blessed forever! Amen. For this reason God gave them up to dishonorable passions. For their women exchanged natural relations for those that are contrary to nature; and the men likewise gave up natural relations with women and were consumed with passion for one another, men committing shameless acts with men and receiving in themselves the due penalty for their error.
Dia itu Tuhan, Dia tahu yang terbaik untuk dirimu, Dia mengatur yang terbaik untuk dirimu, Dia memberikan yang terbaik untuk dirimu. Dia tidak pernah merancang kecelakaan ataupun celaka terhadap dirimu, Dia selama memberikan panduan kepadamu, Dia bahkan selalu berusaha menghindarkan kamu dari jalan berbatu dan kerikil tajam. Dengan mataNya dan tanganNya yang ajaib, diperhatikannyalah jalanmu dan dituntunnyalah tanganmu.
Masih takutkah kamu akan masa depanmu, jalan hidupmu, karirmu, cita2mu, jodohmu? Dia tahu yang terbaik untukmu, patuhilah ketetapan2Nya dan berjalan menurut arahanNya, maka kamu akan memiliki damai sejahtera. Maukah kamu berserah penuh kepadaNya?
No comments:
Post a Comment