Thursday, 15 May 2008

I am a jealous God

Exodus 20: 3-5
Jangan ada padamu allah lain di hadapanku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak2nya, kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang2 yang membenci Aku.

Saudara, tidak tahukah kamu kalau Tuhan Allah kita adalah Tuhan Allah yang pencemburu? Yang tidak bisa mentolerir sekecil apapun bentuk penghianatan kita berupa penyembahan kepada ilah2 lain. Janganlah kamu menumpuk murka Allah di dirimu.

Ketahuilah, kalau sampai Allah murka turun atasmu akibat kamu nakal dan tidak menyembahNya, melainkan malah ada bagimu allah-allah lain, kamu akan didisiplinkannya, dan sakit rasanya. So, daripada kamu keburu disentil, lebih baik kamu sadar dan berbalik ke jalan Tuhan sebelum hukuman itu datang.

Yang aku mau bahas disini ini, tentang cemburunya Tuhan. Bukan seperti cemburunya seorang pacar terhadap pasangannya saat ada orang lain yang mencoba mendekat. Itu dosa!

Berhati2lah, karena kemarahan akibat cemburu itu lebih kejam daripada apapun juga, dan baru bisa padam setelah hatinya dipuaskan. Pernah lihat di berita, bagaimana seorang suami tega membunuh istri dan pasangan selingkuhannya, juga tetangga2 yang secara tidak sengaja melihat aksi pembunuhan itu, kemudian bunuh diri?

Mengapa orang baik2 bisa mendadak berubah menjadi gelap mata? Karena emosinya terbakar oleh api cemburu, dan itu sulit padam sebelum dipuaskan.

Proverbs 27:4 (Amsal 27:4)
Wrath is cruel, anger is overwhelming,but who can stand before jealousy?

Ephesians (Efesus) 4:26
Be angry, yet do not sin.”Do not let the sun go down on your wrath..

Marah boleh, tapi dalam kemarahanmu, jangan melakukan dosa. Artinya: jangan dari marah, muncul kata2 kasar, muncul pikiran2 negatif, muncul perbuatan offensif, muncul semua perbuatan dosa. Berhati2lah!

Sekali lagi, let God be true and all men are liar (Romans 3:4)
Cemburunya Allah itu bukan cemburu yang seperti manusia punya.

Adalah seperti berikut:

Pernahkah kamu hendak berpergian jauh dengan menggunakan pesawat terbang? Kamu membawa banyak sekali barang bawaan, let's say: 10 kg. Kamu menunggu antrian di depan bagian tiket dengan barang bawaanmu. Apa yang kamu lakukan?

Kamu tentunya selama proses mengantri yang panjang itu tidak membawa terus barang bawaan kamu bukan? Kamu menaruhnya di lantai, dan setiap kali orang didepanmu maju, kamu mengangkatnya maju, atau kalau saking beratnya, kamu hanya menyeret tas itu maju. Sudahkah kamu mendapat feelingnya? Lelah sekali bukan?

Sekarang lihatlah ibu hamil, seorang ibu yang mengandung buah kesayangannya. Yang menambah berat ibunya sekitar 12 kg, karena janin, air ketuban, dan daging pelindung. Dia tidak dapat menyimpan kandungannya ke lantai saat dia lelah dan dia harus membawa itu kandungan selama 9 bulan 10 hari. Tidak dapat dilepas, tidak dapat dibuat lebih cepat masanya, semua demi seorang bayi yang di masa depannya, sang ibu pun tidak tahu akan menjadi apa anaknya. Tapi dia berjuang sekuat tenaga untuk menjaga janinnya, dan menghadapi taruhan antara hidup mati saat proses melahirkan.

Urusan HIDUP DAN MATI. Bayangkan bayi dengan ukuran 50 cm, berat 3 kg, keluar dari lubang kecil di tubuhnya. Betapa sakitnya bagi seorang ibu saat bersalin.

Ingat2lah ini, buatlah ibumu senang, dengan tidak menjadi anak yang tidak tahu balas budi, dengan tidak menjadi anak yang lebih membawa malu daripada kebanggaan, dengan tidak menyakiti hati orang tuamu.

Mereka itu adalah orang yang tulus menyayangimu, karena engkau adalah darah dagingnya. Darah dan daging mereka mengalir di tubuhmu, hormati dan respeklah kepada mereka!

Sekarang setelah anaknya tumbuh besar, anaknya mendukakan hati ibunya, bahkan tidak mengakui dia sebagai orangtuanya, hidup menurut ketetapannya sendiri, aturan2nya sendiri, dan tidak memperdulikan ajaran orangtuanya. Malah menganggap orang lain lebih layak menjadi keluarganya, menjadi orangtuanya. Bagaimana sakitnya hati orangtuanya saat itu? Apakah orangtuanya tidak sedih saat anaknya lebih mengagungkan orang lain ketimbang dirinya?

Begitu juga dengan cemburuNya Tuhan, Dia yang menjadikan kita, menenun kita, memanggil kita sejak kandungan ibu kita, Dia yang menganggap kita ini biji matanya, jumlah rambut dikepala kita pun dia tahu.

Bayangkan sakitnya hati Tuhan begitu dilihatnya kita lebih tertarik menyembah allah2 lain, atau larut dalam kesibukan kita, kegemaran kita, dan kita melupakan Dia. Apakah kamu mau ada di posisi seperti itu? Apa yang bakal kamu lakukan saat berada di posisi tersebut? Buang anakmu? Itu mungkin engkau lakukan, malah sangat logis secara manusia.

Tapi itulah bedanya manusia dengan Tuhan, Tuhan masih sabar menanti. Menanti anakNya mengenal diriNya lagi, menanti anakNya untuk mau memulai lagi relationship denganNya, menanti anakNya untuk mulai bertanya2 pada Dia lagi, menanti anakNya memanggil Dia, Abba, Bapa.

Ayah, Father, Papa, Daddy, here I am, anakmu yang telah lama hilang. Aku ingin tinggal dekat2 denganMu, dan tidak ingin pergi2 lagi meninggalkanMu.

Apakah kamu ingin seperti itu? Bapamu di surga masih menanti kamu. Kamu masih punya waktu saat ini, jangan sampai kematian lebih dahulu datang mengambil nyawamu dan kamu kehilangan kesempatan berdamai dengan Tuhan Allah Bapamu.

Berikanlah dirimu kepadaNya, akuilah dosa2mu, dan jadikanlah Dia nomor satu dalam kehidupanmu

Amin

No comments: