Friday, 23 May 2008

Housemoving (Please Read Fully)

Hari ini aku mendengar kabar tentang keluargaku, bahwa mereka telah beres2 pindahan, aku pikir mereka akan melakukannya mendekati akhir bulan ini. Aku menjadi sangat sedih dan kembali berseru kepada Tuhan. 'God, what's next?'

Satu per satu barang kepunyaan kami diambil. Pertama kebahagiaan keluarga kami, keutuhan rumah tangga kami, bahkan nyaris nyawa papa dan mama, lalu prestasi adik2ku, mobil kami, tabungan kami, dan sekarang rumah kami, dan masih tidak berhenti sampai disitu, anjing kecil kami pun harus diambil. Rumah yang 20 tahun kami tinggali, anjing yang 7 tahun bersama kami. What's next? Let it be ceased, my Father, my Savior. I cried out to you, you are my God, to you I believe. I put my trust in you. Help us, Jesus.

I know that you will save us, I have faith in you, but even if you don't help us, I will still put my trust in you, I will always believe in you, even stronger and stronger. The more I see pains in this world, the more I want to be in heaven. I am longing to see heaven. Heaven is far more beautiful than this world, no suffering, no struggling, no pains, no sorrows, no sadness, not even one small drop of tear. My eyes is on you, Jesus.

If I looked to the past, I am truly blessed. You are such an awesome God. You saved my father, my mother, my brothers and sister, You always guide and take care of them. Why should I curse you? I should even worship you more and more. I will always love you till I my body fall asleep, my heart stop beating.

God, thank you for open my eyes of understanding. Even through this situation, you put something in my mind. I want to write it to everybody to bless them. In Jesus' name. Amen

----------------------------------------------------------

Pernahkah kamu mengalami pindahan rumah? Apa yang kamu lakukan terhadap rumah lamamu? Kamu ambil semua perabotanmu, barang2mu, kamu package them satu per satu, bukan? Kadang selama proses beres2 itu, kamu tidak sadar betapa selama ini rumah itu begitu kotor. Ternyata di belakang lemarimu, telah banyak kotoran cicak atau sarang laba2, atau di bawah kursimu, telah banyak rayap menggerogoti. Kamu tidak menyadari itu hingga kamu dipaksa bersih2 rumahmu, misalnya dengan cara pindah rumah.

Begitu pula dengan hati kita, my friends. Kita tidak akan pernah sadar betapa kotor dan menjijikannya hati kita. Kita tidak sadar karena tidak ada yang menyadarkan kita. Siapa bilang menonton film porno dosa kalau kita telah 17 tahun ke atas? Siapa bilang merokok, ngedrug, free sex itu dosa kalau kita telah cukup dewasa untuk bertanggungjawab akan masa depan kita? Siapa bilang menipu orang itu dosa kalau semua orang itu juga penipu, barang kualitas rendah, dibilang kualitas bagus, kalau tidak menipu bagaimana mungkin kita bisa kaya? Siapa bilang memikirkan diri sendiri itu dosa kalau semua orang juga begitu, masihkah ada orang baik dan tulus di dunia ini? Itukah pikiranmu? Aku pribadi mengakui, bahwa aku dulu berpikiran seperti itu.

Mengapa? Jawabannya simple, karena kita masih hidup dalam kegelapan. Kita tidak mampu membedakan yang mana yang benar dan mana yang salah. Meskipun kita mampu membedakan, kita tidak mampu melawannya. Malah semakin kita bertambah dewasa, kita semakin bertambah mengotorinya, yang tadinya hanya berbohong, lama kelamaan menipu, yang tadinya hanya mencontek saat ulangan, lama kelamaan mencuri, yang tadinya hanya melihat film porno, lama kelamaan melakukan sex before married, atau bahkan setelah married pun masih mempunyai pasangan selingkuh. Dosakah itu bagimu? Tentunya tidak bukan...atau meskipun kamu tahu itu dosa dan ada perasaan yang terus menuduhmu bersalah. Kamu telah berhasil matikan perasaan2 menuduhmu itu. Kamu berpikir, hidup di dunia ini hanya sekali, dan kamu sekarang masih muda, enjoy your life. You filled your heart with those things, my friends.

Let me tell you plainly, the things you do, I did those things as well. We are not saints, that's the truth. Sejak kita lahir di dunia ini, kita telah berada dalam kuasa dosa, dan upah dosa adalah maut. Kita tidak berdaya melawan dosa itu seorang diri, akhirnya? Seperti aku bilang sebelumnya, kita akan matikan perasaan yang terus menuduh itu, dan enjoy our lives. Is that true? Do you admit that your heart is so dirty, but you can't help it?

Kamu tahu itu salah, dan kamu tahu itu membawa maut, kamu berpikir peluangmu untuk masuk surga itu 50:50 dengan masuk neraka. Kamu hanya bisa berharap, semoga pahala2, perbuatan2 baikmu di bumi ini lebih besar daripada dosa2mu karena kamu tahu kamu penuh dosa dan kotor dihadapan Tuhan.

Sama seperti pindahan rumah, kita tidak akan pernah mau pindah kalau tidak ada sesuatu yang memaksa. Untuk kasus keluargaku, kita dipaksa oleh pihak lain. Mungkin bagi kasusmu, karena kamu ingin pindah ke tempat yang lebih baik, atau kamu harus bekerja atau studi di kota lain. Tapi segala sesuatu itu butuh driving force-nya. Am I right?

Begitu juga dengan kekotoran dalam hati kita. Kita yang seumur hidup berkecimpung di dalamnya, tidak akan pernah mampu beranjak dari situ hingga ada sesuatu yang memaksa kita berpindah. Apakah yang mampu memaksa kita beranjak dari hidup kita yang gelap itu?

Jawabannya: Sang Terang

Karena Terang itu datang dan hadir menyinari segala kegelapan kita, mata kita terbuka. Kita menyadari betapa kotornya hati kita, kita menjadi jijik dengan diri kita sendiri, kita malu, kita ingin mencari solusi untuk menyucikan diri kita. Seperti kamu mandi untuk membersihkan kotoran2 yang melekat di tubuhmu, kamu pun ingin mencari solusi untuk membersihkan kotoran2 di hatimu. Kamu mencari dan mencari tapi kamu tidak dapat menemukannya. Berbahagialah jika kamu sedang berada di posisi itu. For godly sorrow leads to repentance.

Kamu tidak sendirian, aku pun begitu, aku malu, semua kejahatan2ku, semua dosa2ku, semua kekotoran2ku terekspose oleh Sang Terang itu. Bahkan seringkali aku mencobai mematikan terang itu, aku tidak mau Dia terus menerus mengusik hatiku, aku coba usir Dia, aku coba menjauh dariNya, tapi apa yang terjadi? Semakin aku menjauh dari Terang itu, semakin aku merasa diriku kotor dan sesat hingga akhirnya aku menyerah dan mencari tahu, siapakah Sang Terang itu? Mengapa Dia 'terlalu' memperhatikanku, terus menggangguku? Mengapa Dia tidak mengurusi urusanNya sendiri?

Lalu aku panggil Dia, aku undang Dia bertatapan denganku. I saw Light. He said to me, 'My son, I love you, I really do love you, I don't want you to always struggle with your sins alone. I know you couldn't help it. My son, I am your Father, I want to help you, I will never let you alone anymore. I will help you through these bad things. Here, take my Hands, hold onto me, I will take care everything for you, just believe me and follow me.

Aku bertanya kepadaNya, 'Siapakah kamu?' Then he answer, 'I am Jesus. I died on the cross for you. I love you, my son. See my hands, don't you see my hands? Would you put your finger to where the nails were? Touch it if you don't believe, if you need to see first then believe.'

Then, I said to him, 'Jesus, I am so sorry for my sins, I am so sorry for my bad attitude, I am so sorry for hardness. I am so sorry if I have said, 'I would believe him, if only I saw his miracles, his signs'. I am sorry for everything, Jesus'.

He replied, 'My son, follow me, I will show you and guide you to the life you should have. Would you put your trust on me?'

Again, I said, 'Jesus, I am surrender, I will follow you till the end.'

And then, suddenly I found my peace. He lifted up all my burden, my dark heart, my sins. I found my peace for the very first time. Dia perbaharui hatiku, Dia beri kepadaku His Spirit, to guide me, to keep me safe, to take care of me. He give me a new heart, clean heart.

My friends, Jesus tidak pernah menjanjikan akan mengubah hutan belantaramu menjadi jalan tol, jalan bebas hambatan, dsb. Tidak. Tapi Dia berjanji, kalau Dia akan selalu beserta kita, jika kaki kita terantuk semak2, Dia akan pegang kita, jika kita terjatuh, Dia akan sangga kita, kita tidak akan pernah dibiarkanNya jatuh hingga tergeletak. Jika kita bertemu binatang buas, Dia akan menjagai kita. Jika kita tersesat, Dia akan tuntun kita. Jika kita takut, Dia akan berada di depan kita, Dia maju membuka jalan untuk kita. Jika kita sedih, Dia akan datang menghampiri dan menghapus air mata kita, Dia bilang, 'Jangan menangis, anakku. Aku Tuhanmu, Aku mengasihimu.' Jika kita lapar dan haus, diberikanNya kita Roti kehidupanNya dan air murni dari sungai kehidupanNya. Kita tidak pernah dibiarkanNya untuk sendirian lagi. Kita itu terlalu berharga buatNya, Kita ini biji mataNya, kita ini anak2Nya, Dia telah panggil nama kita sejak dalam kandungan ibu kita, Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepalamu. He is God, my friends. He created us, He knows the best for us.

My friends, Jesus loves you too. He is not just love me. He loves everybody. He loves the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life. He promised us to dwell together with him in heaven after we died. He wants you to call him, 'Abba, Father'. It is not 50:50, but 100% sure. I tell you the truth.

Do you want to know who He is? Ask him to show himself to you. Open your heart, stop hardening your heart. He will surely come directly to you because He want to know you too. He is still knocking in front of your heart's door. Open your heart, invite him. Jesus loves you.

No comments: