Wednesday 14 May 2008

Is Satan Fool?

Banyak orang berpikir kalau menyembah berhala (idol) itu dosa. Itu betul, tapi tidakkah kamu sadari, kalau mungkin saat ini kamu sedang menyembahnya?

Janganlah menutup mata dan hatimu, janganlah malas untuk mencari tahu isi hati Tuhan, semuanya ada tertulis di Alkitab. Janganlah kamu bermain2 dengan nyawamu. Jangan biarlah hanya karena ketidaktahuanmu, kamu menerima murka Allah.

Apakah menurutmu iblis itu bodoh?

Apakah menurutmu dia masih menggunakan cara yang sama seperi ribuan tahun yang lalu? Dimana orang membuat idol menyerupai lembu jantan atau patung tinggi besar dan orang dalam ketakutan dan kekagumannya sujud menyembah kepadanya? Tentunya tidak bukan?

Memang saat ini pun masih ada sebagian besar orang2 yang menyembah patung, gambar, lukisan, rentetan kata2 (ayat2), jimat, atau barang apapun ciptaan tangan manusia, yang bentuknya menyerupai manusia, dewa2, binatang atau tumbuh2an. Ada yang bentuknya menakutkan, ada yang bentuknya menyejukkan, ada yang bentuknya gagah perkasa, dsb.

Cobalah untuk berpikir sejenak

Menurutmu, siapakah yang seharusnya mendapat kredit lebih, penciptanya atau ciptaannya? Apakah kamu pernah mendengar tentang Mozart, Beethoven, Einstein, Leonardo da Vinci, William Shakespeare?

Sekarang cobalah kamu sebutkan karya2nya. Apakah kamu bisa menjawab? Kalaupun kamu tidak bisa, itu sangatlah wajar karena penciptanya layak untuk mendapat kredit lebih dibanding ciptaannya.

Karya siapakah ini?

Sama halnya dengan patung2 berhala, gambar2, bacaan2 sakti, jimat, di rumahmu, disekelilingmu, atau dimanapun itu. Kenapa kamu mempercayai dan sujud menyembahnya? Bukankah seharusnya kamu sujud menyembah ke penciptanya, ke pembuatnya?

Kalau patung itu buatan tangan seorang pemahat atau pengrajin keramik di daerahmu, atau kalau gambar di dompetmu itu diberikan oleh pendetamu, atau bacaan2 yang terhafal di otakmu itu dari sesepuhmu. Bukankah kamu seharusnya datang dan sujud menyembah mereka?

Mengapa jika kamu disuruh sujud menyembah pengrajin atau penciptanya, kamu tidak mau, tapi terhadap ciptaan tangannya kamu dengan sukarela mau bersujud dan mempercayai keselamatanmu, hidupmu kepadanya?

Apakah kamu tidak merasa aneh, apakah kamu tidak merasa dirimu bodoh? Apakah ciptaan2 tangan manusia itu benar2 menjawab semua keinginanmu? Apakah sekarang hidupmu lebih happy dibanding sebelumnya? Apakah semua masalah2mu otomatis terselesaikan? Apakah ada damai sejahtera di hidupmu?

Mengapa kamu harus mencari2 sesuatu untuk kau sembah? Apakah Tuhan itu harus nyata secara fisik? Haruskah Dia bisa kamu pegang, lihat dan rasakan baru kamu mau mempercayainya? Mengapa kamu begitu tertarik melihat tayangan Dunia Lain, Uji Nyali, Pemburu Hantu, atau apapun itu? Karena kamu bisa melihat roh2 gentayangan?? Karena kamu harus melihat dahulu baru percaya?

Belajarlah dari angin. Apakah kamu bisa melihat angin? Tidak bukan, kamu tidak tahu dari mana datangnya angin dan kemana dia akan bertiup, tapi kamu dapat merasakan kalau angin itu ada dan nyata.

Tuhan pun sama, meskipun mata jasmani kamu tidak dapat merasakannya, tapi Dia itu bener2 nyata

Ibarat seorang anak kecil menerbangkan layang2 jauh tinggi ke angkasa hingga mencapai awan. Ada saatnya layang2 itu mungkin bersembunyi dibalik awan dan tidak tampak lagi. Tapi anak kecil itu tetap yakin kalau layang2nya itu ada dan nyata.

Mengapa?

Karena dia merasakan ada hubungan tarik menarik lewat benangnya. Begitu juga halnya dengan Tuhan, kamu tidak dapat melihatnya secara fisik, tapi kamu dapat merasakanNya lewat hubungan pribadi antara kamu denganNya.

Aku pun dulu bukan orang percaya, aku tidak mengenal dan mengerti tentang Tuhan. Aku merasa, 'kenapa ya doa2ku sepertinya nyangkut di atap langit2, tidak pernah sampai ke Tuhan?' Apapun yang aku minta, tidak pernah dijawabNya. Aku merasa seolah2 hubunganku sama Tuhan itu cuma sepihak, dari aku ke Dia saja, tapi tidak ada timbal baliknya.

Aku membaca Alkitab, tapi aku tidak mengerti. Aku ingin berdoa, tapi aku tak kuasa menahan kantukku. Aku ingin ke gereja, tapi kemalasanku membuatku betah di kasur. Kenapa aku seperti ini? Aku sadar ada yang salah pada diriku, karena aku melihat orang tuaku, mereka menjadi contoh yang baik, mereka dapat membaca Alkitab secara rutin, tapi mengapa aku tidak?

Apakah aku tidak termasuk dalam pewaris kerajaan surga? Apakah aku tidak termasuk dalam umat pilihanNya? Apakah Tuhan yang salah karena Dia melupakanku? Apakah Tuhan benar2 tidak mau mengenalku?

Janganlah sesat, Let God be true, and every man a liar

Kalau saat ini kamu berada di posisi sama sepertiku dan menyadari itu. Berbahagialah, itu artinya kesadaranmu sedang dipulihkanNya. Dia sedang mengetuk pintu hatimu. Dan kalau kamu benar2 rindu untuk mengenalNya, Dia siap untuk menyatakan diriNya kepadamu.

No comments: