Monday, 19 May 2008

Mask

Aku mau membagi sebagian dari masa laluku. Aku lahir dari keluarga Kristen. Dari kecil, aku diajari tentang cerita2 Alkitab, berdoa, rajin ke sekolah minggu, dsb. Saat itu, aku punya iman seperti anak kecil, aku sering diceritakan tentang kisah2 Alkitab, dan aku menyukai dan mempercayainya 100%.

Tapi semakin aku tumbuh, semakin aku pintar, semakin aku bisa berpikir dan bernalar, iman anak kecilku mulai kalah oleh logikaku. Aku tidak lagi sepenuh hati percaya apa yang Alkitab katakan. Hingga satu waktu, aku berkata kepada mamaku, 'Ma, jangan paksa2 terus aku ke gereja, karena di gereja, aku ngga merasain apa2, aku ini orang yang pake nalar bukan iman. Aku seperti Thomas, tidak akan percaya kalau Yesus itu benar2 hidup hingga aku cucukan jariku ke bekas paku di tanganNya'

Aku bahkan ikut dengan ex-ku ke gereja Katolik selama lebih dari setengah tahun, aku temani dia katekumen, ikutan misa, jalan salib, pengakuan dosa. Bahkan satu kali, aku pun ikut ke gereja katolik temenku, aku ikutan maju menerima hosti dengan tangan yang salah, pasturnya bingung, dan akupun tersenyum. Aku juga masih sering ke gereja dekat rumah, aku datang kesana bukan karena ada kerinduan, tapi karena mama papa di rumah terus2an maksa dan nyuruh ke gereja, atau karena pilihanku, aku berpikir minimal sebulan 2 kali lah ke gereja, jangan sama sekali tidak. Aku kan orang Kristen..halah..

Aku berkata jujur kepadamu, waktu itu aku mengenakan TOPENG ke gereja. Kalau orang menanyai aku agamanya apa, aku jawab dengan lantang, Kristen. Kalau orang menanyaiku gerejanya dimana, aku jawab dengan lantang, gereja dekat rumah, kalau orang tanya ke aku di depan banyak orang, apa kalau aku mati masuk surga, aku jawab lantang juga, YES, i am going to heaven. But I was lying. Topengku lah yang mengatakan semuanya itu, jauh di dalam hati kecilku, aku ketakutan, tapi karena terus diyakinkan oleh jemaat yang lain, dan aku berpikir kalau mereka saja yang hidupnya lebih buruk dari aku yakin, kenapa aku ngga? Do you think that I am stupid? YES, I am.

Keselamatan itu ukurannya bukan orang lain, keselamatan itu diukur dari apakah Tuhan mengenal kita, bukan sebaliknya. Banyak orang mengaku dan berkata Tuhan, Tuhan, mereka bersaksi, menginjili, berdoa, bantu fakir miskin, hati mereka baik, tapi mereka juga masih menyimpan dosa2 yang hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Apa mereka tidak sedang mengenakan topeng juga? Apakah Tuhan akan mengenal mereka? Apakah mereka lebih baik daripada orang Farisi? Judge it by yourself.

Aku ke gereja bawa Alkitab ditenteng, tidak takut dibilang fanatik, tapi aku yakin, kalau saat itu ada preman yang mendatangiku en mengancam utk menusukku kalau aku tidak membakar alkitabku, saat itu juga aku akan bakar alkitabku, dan minggu depannya aku bakalan bungkus alkitabku dengan kertas koran dan masukkan dalam tasku, pergi ke gereja. Aku juga terlibat dalam pelayanan, saat ada acara mendekor gereja, aku bersedia menawarkan bantuan, aku telah dibaptis, aku ikutan perjamuan kudus, aku hafal doa bapa kami, pengakuan iman rasuli, cerita2 alkitab, aku tahu itu semua, aku pun selalu menyisihkan uang jajanku untuk perpuluhan untuk Tuhan. Apa itu cukup? Tidak, orang2 Farisi ahli2 taurat jaman Yesus, melakukan lebih dari yang aku lakukan, mereka siang malam merenungkan firman Tuhan, berdoa panjang lebar, berjalan2 di pasar dan keramaian menunjukkan kesucian dirinya, tapi Tuhan bilang apa?

Matthew 5:20

For I tell you, unless your righteousness greatly exceeds that of the scribes and Pharisees, you will never enter the kingdom of heaven!

Aku saat itu saja telah mengakui bahwa aku kalah jauh dari Farisi, tapi Tuhan bilang orang2 bergaya Farisi juga tidak akan masuk surga. Bagaimana denganku, mungkin berada di dasar terdalam neraka? Aku seperti kuburan yang indah diluarnya, namun dalamnya berisi tulang belulang.

Saat ada orang yang bilang kepadaku, 'berubahlah, bertobatlah, berbalik dari jalanmu yang salah', aku akan langsung naik pitam, karena aku berpikir apa yang aku lakukan sudah benar, dan itu cukup untuk buat aku kenal Tuhan. Aku pernah menjadi orang bebal, my friends. Jika aku bijak, saat itu aku akan ambil waktu sendiri, duduk tenang, dan berpikir, apakah benar kalau diriku sedang mengenakan topeng? Topeng yang begitu indah, begitu cantik, enak dilihat, orang2 pun bangga akan diriku. Tapi apakah Tuhan melihat topengmu? Tuhan lihat wajahmu, hatimu, kecintaanmu, bukan topengmu, bukan bajumu, bukan sepatumu, dsb.

Aku sedang berbohong di hadapan orang dan terlebih di hadapan Tuhan saat itu. What a wretch man I was. Aku mengaku2 punya hubungan dengan Tuhan, padahal itu tidak. Doa2ku seolah2 nyangkut di atap langit2 rumah, baca alkitab pun tidak mengerti, hanya sebatas apa yang tertulis. Habis pulang gereja, aku kembali ke kebiasaan lamaku. Apa menurutmu aku anak Tuhan? Bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah kamu lebih baik dari diriku saat itu? Apakah kamu pun masih mengenakan topeng untuk datang ke gereja? Apakah kamu akan marah saat orang bilang kamu sedang berjalan menuju neraka, karena perbuatan2mu yang tidak baik? Atau kamu akan berterimakasih kepada dia, telah menyelamatkan nyawamu? Apakah kamu termasuk orang bebal, atau kamu termasuk orang bijak? Apakah kamu itu benar2 domba, atau serigala berbulu domba? Think about it.

1 John 1:5-7
This then is the message which we have heard of him, and declare to you, that God is light, and in him is no darkness at all. If we say that we have fellowship with him, and walk in darkness, we lie, and do not the truth: But if we walk in the light, as he is in the light, we have fellowship one with another, and the blood of Jesus Christ his Son cleans us from all sin.

Banyak orang datang ke gereja berbohong, mereka ingin dibilang beragama, ingin dibilang berTuhan, tapi Tuhannya dimana, mereka tidak bisa menjawab. Mereka masih melayani 2 Master, God and Mammon. Mereka masih berjalan dalam kegelapan, namun merasa sudah dalam terang. Dan ketika mereka sadar kelak, mereka akan menangis dan menyesal, saat mereka dipanggang dalam api neraka, mungkin mereka akan bertemu dengan pendetanya, dan bertanya 'Mengapa kamu dulu bilang kita sudah diselamatkan? Mana buktinya? Mereka akan saling bertengkar dan menyalahkan, tapi selamanya mereka akan mengalami kematian kekal. Maukah kamu seperti itu? Sadarkah kamu kalau kamu sedang mengenakan topeng saat ini? Open your Bible and see. GBU

No comments: