Tuesday, 27 May 2008

Mutung

ditulis 13 April 2008 di dalam blogku


Pernahkah melihat anak kecil yang mutung (pundung) saat keinginannya tidak diberikan oleh orang tuanya? Anak yang memilih untuk nangis sekencang2nya atau guling2an di lantai saat mamanya tidak membelikan permen kesukaannya di supermarket? Anak yang sengaja menekan orangtuanya dengan perbuatan bodohnya, memilih untuk mempermalukan orangtuanya dan dirinya sendiri demi mendapatkan yang dia mau?

  • Mau motor baru atau uang jajan, orangtuanya terus diteror dengan gerutuan2nya
  • Mau beli kacamata, sengaja nonton dekat2 TV agar matanya rusak
  • Mau tas baru, tas lama sengaja dirusak
  • Mau HP baru, sengaja jorok pemakaiannya

Aku saat ini merasa seperti anak kecil tersebut. Setiap ada masalah datang, aku menuntut ke Tuhan, 'Father, I have problems, help me to solve it' or rather 'Solve it for me please, Father!'

Saat masalah itu tidak kunjung selesai, aku marah sama Tuhan, 'Tuhan, gimana sih, koq aku sudah berserah kepadaMu, masalah tidak beres2? Dan akhirnya menjauh dari Tuhan dan berjanji, 'Aku tidak akan dekat2 sama Tuhan dulu sebelum masalah ini beres.' Pokoknya Tuhan bereskan dulu masalahku, baru aku mau balik. What a childish boy I am!

Aku merasa seperti Petrus, yang berkata, 'Tuhan aku siap ikut Engkau bahkan hingga mati sekalipun' tapi dalam waktu sekejap menyangkal Tuhan 3 kali. Aku merasa kalau aku ini lemah. Tapi disinilah kebesaran dan keagungan kasihNya Tuhan benar2 dinyatakan. Disaat aku menjauh dari diriNya, Dia tidak menjauhiku, Dia tidak membiarkan aku tersesat seorang diri, tapi Dia pakai teman2 disekitarku untuk bantu penguatan kembali imanku, bahkan melalui orang yang tidak aku kenal sebelumnya. Mungkin saran2, nasihat2, ayat2 yang mereka berikan, akupun telah mengerti bahkan mungkin aku pun selalu menguatkan orang dengan kalimat2 tersebut. Aku merasa diriku tidak membutuhkan itu. Tapi Tuhan itu benar2 hebat, Tuhan itu benar2 tahu kebutuhanku.

Ada satu hal yang membuat hatiku tergetar, hal itu adalah perayaan 1 tahun aku bersama Tuhan yang jatuh 15 April nanti. Tuhan kembali bertanya kepadaku lewat temanku mengenai 'Apakah aku ingat bahwa 2 hari lagi hari jadiku dengan Tuhan?'

Lalu aku pun kembali berpikir dan mengingat2 moment terindah itu dan Tuhan sepertinya menuduhku dengan pertanyaan2 yang muncul seperti rentetan peluru di hatiku.

  • Kemanakah cinta mula2ku setahun yang lalu?
  • Kemanakah kerinduan dan komitmenku akan Tuhan setahun yang lalu?
  • Kemanakah Alvin yang cinta dan sayang Tuhan, Alvin yang jadikan Tuhan no 1 di hidupnya?
  • Kemanakah Alvin yang beriman penuh dan percaya akan janji2Nya?
  • Kemanakah Alvin menaruh semua harapan dan kekawatirannya dalam tangan Tuhan?
  • Kemanakah Alvin yang seperti itu?

Tuhan menanyakan hal tersebut kepada diriku, dan aku pun ingin bangkit dan menjawab panggilanNya. Here I am, O Father. Your lost child has been found. I want to dwell in my home, in my right place, where I am really belong to.

My friend, aku pun orang biasa, aku pun bisa mengalami lemah iman, aku tidak ingin menjadi contoh yang buruk dengan kekalahanku terhadap kekuatiran atau pencobaan2, aku tidak mau melemahkan imanmu, tapi sebaliknya, aku berharap, kamu tidak sechildish aku, blame God for all the bad things happened to you.

Dia tidak pernah meninggalkan kita, namun kita yang menjauh dariNya. Dia tidak pernah membuang kita, tapi kita yang membuangNya, mengganti posisiNya di hidup kita. Dia tidak pernah ingin kita menderita, tapi kitalah yang membiarkan penderitaan itu datang

Sekarang kalau Tuhan bilang, hormatilah orangtuamu, tapi apabila kamu melawan orangtuamu dengan cara mengabaikan ajarannya dan pulang malam, ngebut dengan motormu kemudian akhirnya mengalami kecelakaan. Apakah kamu masih bilang kalau Tuhan sedang memberikanmu pencobaan? Bukankah hal itu terjadi karena engkau mengabaikan perintah orangtuamu yang Tuhan pun melarang? Atau saat orangtuamu selalu mengingatkan bahwa sex before married itu dosa, namun kamu kelepasan dan akhirnya mengandung anak diluar nikah, apakah kamu bilang itu pencobaan? Atau saat kamu memakai narkoba dan sekarang dikejar2 polisi, apa itu artinya Tuhan sedang mencobaimu? Jangan sesat, setiap perbuatan dosa itu ada akibatnya, cepat atau lambat, kamu akan harus membayarnya. Think about it. Memang lebih gampang untuk menimpakan kesalahan kepada orang lain, tapi bukankah lebih baik untuk selalu examine yourself, mungkin masalahnya adalah hasil perbuatan kita. Ingat, Tuhan tidak pernah mencobai orang, tapi pelanggaran2 kita lah yang menagih dan menuduh kita.

James 1:13-15

When someone is tempted, he should not say, “I am being tempted by God,” because God cannot be tempted by evil, nor does he tempt anyone. Instead, each person is tempted by his own desire, being lured and trapped by it. When that desire becomes pregnant, it gives birth to sin; when that sin grows up, it gives birth to death

Terus mendekatlah kepada Tuhan dan jangan pernah menyerah dalam Tuhan, He loves you. He is the real God, the living God, He is Immanuel, He is Jesus Christ. King of kings, Lord of lords

No comments: