Friday 16 May 2008

New Age

Apakah yang kamu lihat dari dunia sekarang? Cobalah kamu dengarkan cerita dari kakek nenekmu. Dulu waktu mudanya, mereka melakukan apa saja? Adakah perbedaan mendasar?

Dari cerita kakek nenekmu, kamu mendengar bahwa dahulu kerjaan mereka hanya bertani atau berdagang, tidak stress 'Yaaaa hidup begitu2 saja, kerja dan terus yaaaa dinikmati hasil kerjaannya.' Bahagiakah mereka? Tentunya, lihat saja umur2nya, panjaaaaaannnggg benar.

Sekarang mari kita melihat jaman kita. Pagi jam 5.30 sudah bangun, siap2 berangkat kerja atau ke sekolah atau kampus. Seharian berkutat disana, dan malam2nya masih melakukan ini itu hingga waktu untuk diri sendiri pun tidak ada. Tingkat kesibukannya sangatlah tinggi, tingkat stressnya pun ikut2an tinggi. Dan hasilnya? Umur rata2 generasi sekarang terus berkurang dibanding orang2 tua. Mencapai umur 70 tahun pun saat ini sudah berupa pencapaian terbaik.

Mengapa bisa begitu? Mengapa jaman berubah demikian cepatnya? Dahulu nenek moyang kita tidak mengenal yang namanya stress, sekarang koq kalau tidak stress malah dibilang orang gagal, orang yang tidak punya kerjaan, tahunya hanya bersenang2.

Dahulu nenek moyang kita kalau ada masalah, mereka lari ke dukun, sedangkan jaman sekarang, kalau lari ke dukun disangkanya orang kampung. Kita kalau sedang ada masalah sekarang lari ke psikolog, atau ke diri sendiri, self motivated, self management, dsb.

Jaman dahulu orang2 masih percaya sama yang namanya hal2 gaib, magic, dsb. Iblispun menjelma menjadi hal2 yang menakut2kan, muncul sebagai hantu gentayangan, kuntilanak, pocong, dsb. Orang banyak yang lari ke dukun untuk mengusir yang begitu2, atau malah orang2 belajar kebatinan, supaya yang bisa terbang bukan hanya setan aja, tapi dia juga mau ikutan bisa terbang.

Sekarang? Jaman telah berubah, orang sudah tidak percaya lagi sama yang gaib2, orang mulai memakai otaknya, mereka menginginkan pembuktian. Setan2 yang terbang2an, tidak lagi digubrisnya. Iblis pun mutar otak, dia mulai ganti strategi. Dia berpikir, 'Ok, manusia sekarang tidak takut lagi sama hal2 yang gaib, aku akan coba masuk dari intrapersonalnya langsung, aku akan pakai kesibukannya, kestressannya, untuk membuat dia jauh dari Tuhan.'

Alhasil, sekarang orang kesulitan untuk mencari waktu untuk berdoa, beribadah, baca Alkitab, ke gereja tiap Minggu. Alasannya? SIBUK, TIDAK ADA WAKTU, BANYAK URUSAN, MAU ISTIRAHAT.

Apakah yang kamu lihat? Iblis pintar bukan? Dia berubah mengikuti jaman

Lihatkah kamu sekarang? Rumah sakit gila penuh, penjara penuh, pusat2 perkembangan kemampuan penuh, pusat2 meditasi penuh, senam joga, tai chi, dsb pun penuh.



Aku tidak bilang mereka itu semua salah. Tapi lihatlah betapa pada jaman sekarang, orang mulai bergantung kepada dirinya sendiri. Buku2 personal management sangat laris, Bagaimana menjadi kaya? Bagaimana memenangkan hati lawan jenismu? Bagaimana memikat pasangan? Bagaimana mengatasi tingkat stressmu? Bagaimana menjadi sukses?

Aku pun dahulu tertarik sama buku Robert T. Kiyosaki, 'Rich Dad Poor Dad'. Secara tidak sadar, aku menanamkan dalam pikiranku, kalau ayahku ini 'Poor Dad. Sama seperti Kiyosaki yang ayah kandungnya tidak berjiwa pebisnis (Poor Dad), dia belajar bisnis dari ayah temannya (Rich Dad).

Papa, I am so sorry for what I have done in the past. You are a great Dad. I love you.

Buku itu banyak mengajarkan tentang properties. Ok, properties memang booming pada saat itu, tetapi setelah sekarang melihat kenyataannya, dimana sekarang Amrik mengalami resesi parah dan faktor terbesar pemicunya adalah kredit macet dari sektor properties, mereka tidak dapat membayar cicilan per bulannya, malah sekarang hidupnya dikejar2 debt collector. Bukankah mereka itu korban buku Rich Dad, Poor Dad? Dan latar belakang Kiyosaki pun, dia pernah bangkrut, dia balik menjadi terkenal bukan gara2 bisnis propertiesnya, tapi gara2 penjualan bukunya, yang best seller dimana2, laris kayak kacang goreng.

Atau tentang ajaran2 New Age, tentang personal management. Manusia mensugesti dirinya sendiri. Kesuksesan datang dari kemauan diri sendiri. Kamu harus selalu tanamkan dalam dirimu sendiri, Aku adalah pemenang, aku adalah juara, Aku adalah..., Aku adalah..., Aku adalah..., Aku adalah...Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, trus aku......

Itu bagus, tidak ada yang salah kalau kmu tidak bisa menyemangati diri kamu sendiri, metode itu akan sangat membantu. Tapi ada satu hal yang sangat berbahaya disini. Contoh: kamu ingin menjadi orang kaya, kamu tanamkan di dirimu, aku pasti bisa kaya, aku pasti bisa kaya, aku pasti bisa, kaya...truuuussssss begitu, tiap hari kamu tanamkan hal itu di diri kamu. Pikiranmu selalu mengenai bisnis, ada kesempatan ini, langsung sikat, ada kesempatan lain yang lebih menguntungkan, usaha lama dibuang, alih profesi. Dan ternyata usaha lamanya membuktikan lebih menjanjikan. Dia telah sia2kan satu peluang, tapi dia terus tanamkan hal itu, aku pasti kaya.....

5 tahun berlalu, 10 tahun berlalu, dia masih biasa2 aja, malah terancam kehilangan pekerjaannya. Apa yang terjadi? 15 tahun kemudian dia ada di RS Jiwa. Sedang berkumpul bersama teman2nya, dan pun masih mengumam2kan..Aku pasti kaya..

Lihatkah kamu betapa dunia ini telah berubah dengan sangat cepatnya. Orang yang tidak dapat mengikuti perubahannya, bakalan terjepit dan mati. Kapitalisme, Liberalisme, tidak membawa apa2 yang baik. Hanya untuk segelintir orang saja yang bisa menikmatinya, sisanya terus terhimpit. Adilkah dunia? Dunia memang tidak pernah adil. Hanya Tuhan yang adil.

Ada orang yang hidupnya pas2, akan tetapi meskipun hidupnya begitu, hati tetap gembira, ada kebahagiaan di hĂ­dupnya. Meskipun tidak dapat menikmati makanan mewah, tempat tinggal luxus, tapi hati senang.

Bandingkan dengan orang2 kaya, apa mereka ada ketenangan? Mereka takut perusahaan lain mengambil alih posisi no 1 dari mereka, mereka takut ada pencuri berusaha mengambil dari mereka, mereka takut keluarganya diculik, mereka takut anak buahnya demostrasi atau mogok, mereka takut hartanya hilang, dan mereka jatuh miskin.

Contoh umum: Britney Spears. Artis idolaku pada masa remaja. Dia yang karirnya dibangun sejak kecil, hanya karena dia tidak siap mengalami perubahan mendadak. Dia sekarang menjadi langganan rumah sakit dan lembaga rehabilitas dan obat penenang adalah makanan sehari2nya, pergi2 kemana2 tidak pernah pakai celana dalam. Dia kaya, dia sangat berkecukupan, mobil banyak, rumah mewah. Tapi hidupnya? Kacau berantakan.

Atau Janet Jackson, dalam wawancara di CNN dengan Larry King, dia mengakui kalau dia membenci dirinya sendiri, tidak bisa mencintai dirinya sendiri, tidak dapat berdamai dengan dirinya sendiri. Padahal suara bagus, tubuh bagus, cantik, tidak ada yang kurang.

Adilkah dunia? Sekali lagi tidak. Orang kaya ada pula yang dapat menikmati usahanya, dan ada juga orang miskin, yang sudah menderita, tidak dapat menikmati hidupnya. Kalau begitu masalahnya ada dimana?

Banyak orang berhasil dalam akademisnya, karirnya, businessnya (kriteria berhasil disini berbeda2 tiap orang). Mereka yang mempunyai nilai cum laude, punya jabatan tinggi, punya pabrik dimana2, tapi mereka tidak punya waktu untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya, untuk teman2nya, untuk orang2 terdekatnya, bahkan untuk kesehatannya sendiri. Mereka kehilangan satu hal yang sangat penting.

KEBAHAGIAAN mereka

Hidup bagi mereka adalah monoton, tapi mereka harus selalu berhati2 terhadap orang lain, jika mereka lengah sedikit mereka jatuh. Orang selalu berusaha merebut posis nomor satu darinya, dan dia tidak mau kehilangan posisi tersebut, sehingga dia pun memacu hidupnya lebih lagi. Yang sebelumnya telah membuat stress, sekarang ditambah lagi. Semakin stresslah ia. Memotivasi diri sendiri Itu baik, hal itu membuat kita untuk selalu semangat dalam berusaha. Tapi berapa lama mereka kuat mengandalkan dirinya sendiri?

Mereka mengecilkan arti Tuhan Pencipta alam semesta di hidupnya, mereka tidak melihat bagaimana Tuhan terlibat di hidupnya, mereka diberi kesehatan untuk bekerja, diberi makan untuk energi, diberi tempat tinggal untuk istirahat, diberi nafas kehidupan untuk sehari lagi melihat indahnya dunia. Namun mereka lebih memilih menaruh kesibukan, karir, akademis lebih dahulu dibanding Tuhannya.

Mereka tidak melihat bagaimana burung di udara pun, yang tiap harinya berkicau dengan riang gembira, yang walaupun mereka tidak menabur, mereka tidak membajak, tapi Tuhan pelihara. Juga bunga di padang, mereka tidak pernah telanjang, bahkan dihiasi dengan indahnya, tidak ada pakaian manusia yang seindah mereka.

Janganlah terlalu berfokus sama hari esok, belajarlah untuk selalu mengucap syukur Lakukanlah yang terbaik yang bisa kamu lakukan hari ini.

Do your best, God do the rest

Ijinkanlah Tuhan untuk menunjukkan kepadamu jalan terbaik yang telah Dia rancang. Janganlah terus bergantung dan mengandalkan dirimu sendiri. Dia itu Penciptamu, Dia tahu yang terbaik untukmu.

He says....'Come now, and let us reason together'

Datanglah kepadaNya, ceritakanlah mimpi2mu, tujuan hidupmu, masalah2mu, dan Dia juga akan membukakan kepadamu rancangan tanganNya. Kamu dan Dia bersama2 berargumentasi, mana yang terbaik untuk hidupmu.

Selalu libatkan Tuhan dalam setiap langkah hidupmu, Janganlah bersandar pada kekuatanmu sendiri, orang bakal bilang kamu bodoh, orang bilang kamu tidak punya ambisi, orang bilang, kamu tidak ada kemauan, itulah dunia.

Selama kamu melakukan yang terbaik, selama setiap harinya ada sesuatu yang kamu capai. Hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan besok harus lebih baik daripada hari ini. Don't worry. Dia yang akan mengangkatmu naik, Dia yang akan membuka jalanmu.

Janganlah malas, janganlah menyukai tidur, tapi juga janganlah terlalu mengandalkan dirimu sendiri. Janganlah juga sikut2an dengan kolegamu untuk berebut jabatan. Atau membanding2kan nilaimu dengan orang lain, sainganmu. Tiap orang ada jalan hidupnya sendiri. Tuhan punya rencana yang berbeda untuk masing2 orang.

Pernahkah melihat orang nilainya biasa2 saja, prestasinya tidak menonjol, tetapi hidupnya lebih beruntung daripada kamu, posisinya lebih tinggi daripada kamu. Kamu kemudian berpikir, adilkah dunia? Aku lebih pantas daripada dia, kenapa dia yang ada di posisi itu bukan aku?

Sekali lagi dunia tidak pernah adil, hanya Tuhan yang adil. Tapi janji Tuhan kepada anak2Nya:

Matthew 6:33
But seek you first the kingdom of God, and his righteousness; and all these things shall be added to you.

Daripada kamu sibuk sikut2an dengan sesamamu, mengapa engkau tidak bersama2 dengannya bekerja sama untuk hasil yang lebih baik, bukankah dua lebih baik daripada sendiri? Daripada kamu saling tusuk menusuk dengan sainganmu, sama2 kena pukul, sama2 bonyok. Kenapa kalian tidak berdamai dan bahu membahu menjadi lebih baik?

Ok, dunia memang jahat, sulit untuk menemukan orang yang dapat dipercaya, orang yang dapat diandalkan. Kembali lagi berkaca pada dirimu, sebelum orang mau mempercayaimu, percayakah kamu sama orang tersebut? Sebelum orang mau mengandalkanmu, dapatkah kamu diandalkan?

Think about it!!

No comments: