Monday, 26 May 2008

Arti dari Jawaban Tuhan di Perjanjian Baru

Jujur saja, hingga saat ini (29 Oktober 2007), aku masih tidak mengerti, apakah Tuhan benar2 ingin memakai aku atau ini hanyalah emosi aku yang sedang menggebu2. Tapi aku selalu imani dalam hatiku kalau Tuhan hendak bekerja melalui diriku meskipun sebenarnya aku sedang terus mencoba untuk mencari konfirmasi dari Tuhan.

Tapi saat aku meminta, Dia menjawab. Saat aku mencari, Dia menyatakan diriNya. Lewat Efesus 5:22-33, disini Tuhan membuka rencanaNya kepadaku. Apa yang Tuhan ingin aku lakukan, Tuhan nyatakan lewat perikop ini. Dari pengertianku, aku merasakan bahwa Tuhan ingin agar aku mengingatkan kepada gereja2 Tuhan (anak2 Tuhan) untuk merpersiapkan dirinya sebagai mempelaiNya Tuhan, untuk mempersiapkan dirinya menyambut pernikahan (menjadi satu) dengan Tuhan. antara Tuhan dan gerejaNya (Matius 25, tentang Perumpamaan Ten Virgins)

cleansing her by the washing with water through the word,
and to present her to himself as a radiant church,
without stain or wrinkle or any other blemish,
but holy and blameless

Aku melihat ke lingkungan di sekitarku, Jerman pada khususnya, banyak dari gereja Tuhan yang telah kehilangan api rohnya, kebanyakan gereja bagi orang2 disini hanyalah rutinitas biasa, atau ketika mereka ada kebutuhan, misalnya mereka hendak menikah di gereja, atau hendak pemberkatan orang mati, mereka baru mau mulai datang, atau ketika mereka berada di penghujung umurnya, setelah selama hidupnya melupakan Tuhan, akhirnya mereka mencari Tuhan untuk mendapatkan surga.

Atau kalau aku lihat di indo, tidak sedikit orang yang tujuan ke gerejanya masih salah, mereka menganggap bahwa gereja adalah tempat yang cocok untuk mencari jodoh dalam Tuhan, bukan mencari Tuhan sebagai jodohnya. Aku tidak terlalu mempersalahkan hal tersebut, karena itu lebih baik daripada tidak gereja sama sekali. Mungkin suatu saat mereka akan tersentuh hatinya saat mendengarkan salah satu penginjilan, atau apapun, Tuhan punya rencanaNya sendiri. Tapi alangkah lebih baiknya, kalau engkau ke gereja karena kerinduanmu kepada Tuhan, karena engkau ingin bersekutu bersama Tuhanmu, karena engkau ingin menerima dan mendengar firmanNya. Hal seperti itulah yang sebenarnya Tuhan harapkan dari masing2 orang yang ingin mengenalNya.

Aku pun mulai melihat ada praktik2 yang salah mulai berkembang di gereja, seperti gereja yang mulai menarik2 jemaat dari gereja lain, menganggap gerejanya yang terbaik, atau gereja yg mengajarkan bahasa roh (aku bilang mengajarkan bukan menerapkan, tolong jangan salah tangkap), gereja yang mengatakan bahwa tanpa bahasa roh, kita tidak akan masuk surga.

Atau ada gereja yang saat kotbah lebih banyak jemaat yang tidur daripada jemaat yang mau mendengarkan (masalahnya mungkin berasal dari pendetanya ataupun juga dari jemaatnya).

Atau ada pula gereja yang lebih menekankan kepada hal2 duniawi, yang mementingkan uang jemaatnya, bangunan gerejanya, dan akhirnya mereka menjadikan gereja adalah sarana mengeruk keuntungan dan memperkaya dirinya sendiri. Mereka meminta jemaatnya berkomitmen selama periode tertentu untuk secara konstan memasukkan jumlah tertentu ke kas gereja sebagai bentuk devoted to God.

Atau ada juga gereja yang saking takutnya kehilangan jemaat, mereka cuma mengajarkan hal2 yang ringan, yang meneduhkan, yang memberikan kepuasan belaka, yang sebenarnya merekapun dapat peroleh dari luar gereja, seperti manajemen waktu, manajemen uang, manajemen keluarga, tentang janji2 Tuhan, tentang berkat Tuhan (tidak ada yang salah hingga tahap ini). Tetapi akan menjadi salah, kalau mereka melihat jemaat2nya melakukan hal2 yang salah tetapi tidak menegur, misalnya: homoseks, sex before married, percabulan, perzinahan, egois, mata duitan, berpikiran negatif terhadap orang lain, gosip, tamak. Alasan mereka tidak menegur benar2lah klise, mereka takut jemaatnya kabur dan tidak datang2 kembali. Mereka berpikir lebih baik mereka diam dan tutup mata.

HAI GEREJA TUHAN, BANGKIT!

No comments: