Isu yang paling hangat dibicarakan sekarang ini adalah global warming dan bencana alam. Belum lama ini di Cina ada badai salju yang menjadi kendala perayaan taun baru imlek yang mana sebelumnya tidak pernah terjadi. Itu hanyalah sebagian kecil dari gejala global warming.
Hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat, dimulai dari badai Katrina, badai Rita, kebakaran hutan di Florida, badai salju, dan tornado. Di Indonesia, baru2 ini ada gempa 7 SR di Bengkulu, atau ancaman tsunami di NTT.
Atau di belahan bumi yang lain, di Madagaskar, puting beliung, memporak porandakan seisi pulaunya. Apa alam sedang murka pada kita umat manusia? Atau ini hanyalah awal dari tanda2 kedatangan hari Tuhan?
Orang berpendapat kalau ini semua disebabkan oleh gejala global warming, karena emisi CO2 hasil pembakaran minyak melebihi batas toleransi alam. Industri2, kendaraan2, pemanas2 rumah, semuanya mengeluarkan CO2 ke udara yang mana terakumulasi dan menyebabkan sinar matahari terperangkap di permukaan bumi karena CO2 di atmosfer berlaku sebagai penghalang sinar matahari hasil pemantulan dari daratan atau es di kutub untuk balik dilepas ke asalnya. Hal ini menyebabkan suhu bumi semakin lama semakin panas.
Apa dampaknya untuk kita umat manusia? Semakin panasnya bumi menyebabkan es2 abadi di kutub mencair. Pencairan ini demikian cepatnya, dengan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan.
Hal ini berdampak langsung kepada ketinggian permukaan air laut, yang mana diprediksi pada tahun 2020, 2000-4000 pulau di dunia bakalan tenggelam. Cukup berhenti sampai disinikah masalahnya? Tidak!
iklim dunia banyak dipengaruhi oleh angin. Angin dari khatulistiwa yang hangat akan mengalir ke bagian utara dan selatan yang lebih dingin (seperti diketahui angin mengalir dari tempat panas ke dingin).
Angin panas ini terbawa hingga ke eropa dan sekitarnya dan melepaskan panasnya, kemudian kembali lagi ke khatulistiwa membawa angin dingin. Tapi sejak es di kutub mencair dan mencair, daerah utara dan selatan menjadi semakin dingin dan dingin. Angin panas dari khatulistiwa dapat datang ke utara (eropa, US) tapi terjebak dan tidak bisa balik lagi karena tidak adanya driving force yang menyebabkan dia untuk balik ke khatulistiwa. Terputusnya aliran dingin dan panas antara tengah dan utara/selatan bumi mengakibat angin panas dari khatulistiwa tidak dapat lagi melepas panasnya di utara/selatan dan angin dari utara/selatan tidak bisa balik ke khatulistiwa.
Hal ini mengakibatkan bagian tengah bumi (daerah khatulistiwa) bakalan semakin panas, dan bagian utara/selatan akan semakin dingin. Seperti film 'The Day after Tomorrow'. Untuk lebih jelasnya silahkan mengacu pada penjelasan Al Gore.
Bisa dibayangkan kalau Indonesia bakalan semakin panas dan panas, terbukti dari kebakaran2 hutan di daerah khatulistiwa (Kalimantan), sedangkan Eropa semakin dingin dan dingin dan suatu waktu bakalan mengalami kembali jaman es (Ice Age).
Bagian Khatulistiwa
Bagian Utara dan Selatan
Itu dampak global warming terhadap ketinggian permukaan laut dan climate change, bagaimana dampaknya terhadap ekosistem laut?
Seperti diketahui, kehidupan mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, terutama pH (menentukan kondisi yang sesuai untuk hidup berbagai makhluk hidup). Namun sekarang akibat pelelehan es di kutub, pH air laut sedikit banyak mengalami perubahan yang meskipun kecil tetapi bagi microorganisms yang hidup di dalamnya, hal itu berarti doom. Proses kehidupan mereka terganggu dan banyak yang mati. Sekarang kalau mikcoorganisms seperti plankton2 mati, dengan apakah ikan2 dan rantai makanan yang lebih tinggi memperoleh makanan? Bukankah itu berarti, dalam waktu tidak terlalu lama, populasi ikan2 bakalan banyak berkurang karena tingkat dasar dari ekosistemnya terganggu?
Sekarang mari kita melihat bagaimana hewan dan tumbuhan di darat juga berperan besar dalam krisis yang sedang kita alami.
Haagen Daz, perusahaan es krim ternama Amrik, belum lama ini dibuat pusing tujuh keliling gara2 lebah madu. Madu yang banyak dibutuhkan untuk pembuatan es mereka mendadak hilang dan mati. 80% dari total lebah madu di Amrik mati mendadak, pada ahli menyebutnya 'mysterious phenomena' karena sampai saat ini, mereka masih tidak mengetahui penyebabnya.
Apa dampaknya? Adakah dampaknya untuk kita umat manusia? tentunya ada. Seperti diketahui kalau lebah madu itu berguna sebagai alat penyerbukan alami, di luar manusia, angin, atau air, juga beberapa binatang lainnya. Tapi secara umum, lebah madulah yang menjadi sumber penyerbukan tumbuh2an, karena sekarang manusia lebih memilih menjadi businessman daripada petani dan tentunya tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk proses perkembangbiakannya. Mereka membutuhkan lebah untuk proses penyerbukannya.
Sama halnya dengan plankton di laut, yang menjadi dasar piramida ekosistem. Kalau mereka terancam, tentunya sistem diatas2nya pun bakalan terganggu.
Dari gejala2 tersebut kita melihat bahwa ikan2 dan bahan pangan kemungkinan bakalan berkurang secara drastis.
Dari laut, kita terancam kehilangan sumber protein hewani kita, sedangkan dari darat, akibat terputusnya sumber penyerbukan utama tumbuhan yang berarti artinya tumbuhan bakalan mengalami kesulitan untuk berkembangbiak kita pun bakal kesulitan mencukupi kebutuhan protein nabati kita.
Hal itu juga dapat dilihat dari melonjaknya harga2 bahan pangan di pasaran. Terakhir adalah berita harga gandum dan beras dunia menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini berdampak sangat besar terhadap kestabilan pangan kita. Gandum adalah makanan utama penduduk dunia, selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak, Sekarang apabila harga pakan ternak membumbung tinggi, tentunya penjual ternak pun mau tidak mau menaikkan harga jual dagingnya. Dan lagi2 kita sebagai konsumen tingkat tertinggi dari ekosistem ini yang paling mengalami dampaknya.
Apakah sekarang kamu telah menyadari gejala2nya? Kalau masih belum menangkapnya, tenang, aku akan berusaha memuaskan keinginantahuanmu.
Kalau misalnya apa yang aku pikirkan benar2 terbukti, kita harus siap2 mengalami krisis pangan selain kepunahan hewan dan tumbuh2an. Beberapa diantaranya malah telah punah dan para ahli2 pun memang telah memprediksikan hal tersebut. Mereka telah meresmikan doomsday seed vault di artic, norway.
Konsepnya seperti bahtera nuh, kubah ini dibangun guna mempersiapkan dunia untuk menghadapi kemungkinan kiamat. Mereka berpikir kalau2 mankind bisa survive, mereka bisa datang ke vault tersebut untuk mengambil benih yang sudah ditampung disana secara aman pada suhu yang sangat dingin untuk mencegah pembusukan atau perkencambahan. Itu juga alasannya mengapa mereka membuat vault disana. Kalaupun mungkin nanti ada gempa bumi dan kubah mereka hancur. Benih dan bibit tersebut bakal tetap aman, karena diliputi oleh dinginnya artic.
Bodoh dan konyol menurutku, karena mereka tidak mengerti apa artinya kiamat. Kiamat itu berarti tidak ada lagi kehidupan, semua kehidupan binasa dan siap2 menjalani penghakiman Tuhan, setiap bagian dari tubuh kita akan menyatakan setiap perbuatan tubuh kita selama hidupnya, dan dari situ ditentukan Tuhan kemanakah kita akan berada.
Tapi doomsday vault ini menarik karena bahkan bukan saja orang2 percaya yang telah memprediksi kedatangan Yesus kedua kalinya, tapi orang2 dunia pun, yang tidak mengenal adanya Tuhan pun telah berjaga2 dan mempersiapkan diri menyambut kemungkinan hari kiamat.
No comments:
Post a Comment