Monday 12 May 2008

Kempes Ban = Dosa??

Pada hari keberangkatanku ke Den Haag, kami mengalami masalah dengan ban belakang mobil kami. Ban mobil tersebut mengalami crack sehingga menyebabkan ban tersebut kempes. Bayangkan!! Hanya karena lubang kecil, malahan bukan lubang, tapi luka gores yang sangat kecil, ban yang dipenuhi oleh angin pun semakin lama semakin kempes dan tidak dapat mencapai tempat tujuan akhirnya.

Belajar sesuatukah kamu dari peristiwa tersebut?

Mungkin selama ini, kamu berpikir bahwa pengadilan Tuhan serupa dengan timbangan, dimana kamu menimbang antara kebaikan dan kejahatanmu, jika kebaikanmu lebih banyak, kamu masuk surga, dan begitu pula sebaliknya. Tapi itu adalah sebuah konsep yang salah, dan sebenarnya tidaklah berlaku demikian. Sama seperti ban yang penuh berisi angin, tapi karena ada kebocoran meskipun sangat kecil, ban tersebut menjadi kempes dan gagal membawa sang mobil mencapai tujuan akhirnya.

Begitu pula kehidupanmu jika diibaratkan sebagai ban

Kamu telah banyak berbuat baik, kamu isi ban kamu dengan banyak angin, dengan harapan kamu dapat membawa sang mobil (dirimu) menuju tujuan akhirmu (surga). Tapi begitu ban yang penuh angin tersebut mengalami kebocoran akibat kesalahanmu, mungkin kamu secara ceroboh menginjak paku atau kamu secara tidak sengaja melintas ke atas batu tajam, dia menjadi bocor dan angin2 yang telah terkumpul sedemikian banyaknya, pelan2 menghilang dan akhirnya habis. Kebocoran kecil sekalipun dapat membuatmu kehilangan tujuan akhirmu. Gara2 nila setitik, rusak susu sebelanga.

Yakobus 2:10-12
Sebab siapa saja yang menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian saja, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab ia yang mengatakan 'Jangan berzinah', Ia mengatakan 'Jangan membunuh'. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. Berkatalah dan berlakulah seperti orang2 yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

My friends, mungkin selama ini hidupmu sangatlah baik, kamu tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak berbohong, kamu benar2 orang saleh dimata manusia. Tapi tahukah kamu apa itu dosa? Dosa itu bukan hanya pelanggaran terhadap segala ketetapan Allah, melainkan pula, jika kamu tahu itu benar, tapi kamu tidak melakukannya, hanya berdiam diri dan tidak melakukannya, itu pun berdosa.

Yakobus 4:17
Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Mungkin selama ini ada banyak hal yang masih kamu lakukan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja menorehkan luka pada banmu, yang meskipun kecil ia dapat menyebabkan kempes. Mungkin kamu berpikir hal tersebut adalah sederhana, dan jika benar pengadilan Tuhan berupa timbangan, kamu yakin bahwa kamu pasti masuk surga. Tapi itu dengan catatan bahwa kamu belum menghitung definisi dosa yang lainnya, yang mana jika kamu tahu bagaimana harus berbuat baik, tapi kamu tidak melakukannya, itu pun berdosa. Mungkin kalau sekarang dijumlah2kan, dosamu bakalan lebih berat daripada perbuatan baikmu bukan?

Let me tell you something...

Pertama, Tuhan itu kudus, Ia tidak dapat mentolerir dosa sekecil apapun, termasuk kepada AnakNya yang tunggal ketika Ia mati di kayu salib menanggung segala dosa manusia. Ia memalingkan wajahNya dari Dia.

'Eloi, Eloi, lama sabachthani? AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkanKu?

Tahukah kamu bahwa Yesus mati untuk menanggung semua dosa2mu? Dia yang seharusnya berada di surga bersama2 dengan Allah, rela mengambil rupa seorang Anak Manusia, bahkan lahir dalam palungan, mengambil rupa sebagai hamba, bukanlah raja yang agung. Dia mengalami penghinaan, caci maki, pencobaan, emosi (sedih, marah, sakit, getir, dikhianati, pedih, lapar, haus, lelah), Dia rela menanggung semuanya itu supaya kita, orang2 yang berdosa, yang kotor dihadapan Allah, boleh disucikan oleh darahNya, bahkan sebelum kita mengenalNya, Dia telah mati untuk kita.

Tidak tahukah kamu bahwa saat ini sebenarnya kamu telah ditebusNya? Dia menjadi Anak Domba yang dicurahkan darahNya untuk menyucikan dosa2 kita. Siapa saja yang percaya kepadaNya, ia tidak akan binasa, melainkan dosa2nya diampuni dan dilayakkan untuk masuk surga. Dialah pendamai antara manusia dan Allah.

Allah memalingkan wajahNya dari diriNya, bayangkan bagaimana perasaanmu jika kamu di posisi Yesus? Karena kecintaanmu kepada orang2 yang kamu sayang, kamu rela melakukan apa saja, termasuk mengorbankan jiwamu, kamu yang tidak berdosa, bercacat, bersalah rela mati. Sanggupkah kamu melakukan seperti itu? Kamu mungkin tidak, tapi Yesus telah membuktikannya di kayu salib, demi dirimu.

Kedua, pengadilan Tuhan tidak lah sama seperti timbangan, tapi barangsiapa yang menerima Yesus, ia akan diselamatkan, bukan karena perbuatan baikmu, bukan karena uangmu, bukan karena ketenaranmu, bukan karena apapun yang indah di dunia ini, semua karena anugerahNya kepada dirimu yang mau menerima dan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamatmu. Tidak ada satupun yang diluar Dia yang dilayakkan masuk surga. Kita semua ini orang berdosa, aku orang berdosa, dan kamupun begitu.

Tapi perbedaan antara yang terima Yesus dan yang tidak, mereka mempunyai Pembela yang berkata kepada Bapa, kepada Hakim Agung kelak, 'Mereka adalah anak2Ku, Aku mengenal mereka, dan Aku adalah Tuhannya, Aku telah membayar lunas mereka dari segala pelanggaran2nya dengan darahKu. Mereka akan tinggal bersama2Ku untuk selamanya'. Tapi kepada orang2 yang tidak mengenalNya, meskipun sebaik apapun orangnya, Tuhan akan berkata, 'Aku tidak mengenalmu'.

Saudara, aku tahu bahwa kamu adalah orang baik, tapi kamu perlu tahu satu hal bahwa nila setitik merusak susu sebelanga. Kamu tidak akan dapat lepas dari segala perbuatan2 dosa, selamanya tidak. Sekuat apapun kamu berusaha kamu pasti gagal. Satu2nya cara adalah biarkanlah Tuhan masuk dalam kehidupanmu dan menyucikan dirimu. Hanya Dia yang mampu untuk melakukan itu, karena Dia tidak bercacat dan bercela.

Adilkah Tuhan menurutmu, orang terjahat sekalipun dapat masuk surga jika ia bertobat dan menerima Yesus, sedangkan di sisi lain, orang yang hidupnya saleh, tapi tidak mengenal Yesus kehilangan surganya? Itu pikiranmu bukan? Tapi tahukah kamu bahwa merekapun tidak luput dari dosa? Kalau kamu telah mengetahui hal tersebut, masih pantaskah kamu menuntut keadilan kepada Tuhan untuk mereka?

Mungkin kamu berpikir, Tuhan seharusnya menunjukkan jalan kepada mereka, agar kesalehan mereka tidak sia2, mungkin kamu berpikir tidak adil kalau orang yang hidupnya baik tapi gara2 tidak mengenal Tuhan, ia masuk neraka. Belajarlah kepada Kornelius, seorang Romawi, yang tidak mengenal Yesus, karena saat itu, orang2 masih berpikir bahwa keselamatan hanya untuk orang2 Yahudi. Dia adalah orang saleh yang takut akan Tuhan, memberi banyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah. Apakah Tuhan tidak memandang dirinya? Tuhan memandang dirinya dan keluarganya, Dia mengutus malaikatnya, dan pada kesempatan yang hampir bersamaan, Dia menyuruh Petrus untuk mengunjunginya, dan keesokan harinya, Roh Kudus turun kepada Kornelius dan seisi rumahnya, mereka semua diselamatkan. Kornelius adalah orang non Yahudi pertama yang menerima Tuhan. Kita adalah pengikut2 jejaknya. (Kisal Para Rasul 10).

Tuhan tidak melupakan orang2 yang rindu mencari wajahNya, mungkin saat ini kamu adalah orang saleh, tapi kamu tidak mengenal Yesus, mungkin saat ini kamu bingung, seberapa banyakkah kadar kebaikan atau pahala yang harus kamu lakukan agar memenuhi standar masuk surga. Ketahuilah, saat ini Tuhan yang hidup sedang menyentuh hatimu, Ia melihat kesalehanmu, dan mengajakmu untuk mengenal Allah yang benar, Allah yang hidup, Ia tidak mati. Dia juga sedang bekerja atas dirimu saat ini.

Apa kamu berpikir ada nabi, rasul, pendeta, biksu, atau manusia, atau santo dan santa yang tidak bercela dan bercacat? Mereka semua mati, dan itu berarti mereka tidak dapat mengalahkan maut. Adam akhirnya meninggal, Abraham (Ibrahim), Musa, Daud, Salomo (Sulaiman) akhirnya meninggal, Paulus akhirnya meninggal, Maria ibu Yesus pun ada kuburannya, Muhammad akhirnya meninggal dan kuburannya masih ada hingga sekarang, Sidharta Gautama pun sama, apalagi hewan2 'suci'mu, sapi, babi, ular, ikan, naga, dsb mereka tinggal kamu bawa ke tempat pemenggalan, mereka tidak dapat membela dirinya, mereka semua kalah oleh kematian. Atau malah kamu menyembah benda2 yang jelas telah mati, seperti patung atau jimat, keris, dsb. Kenapa kamu menaruh kepercayaan kepada mereka?

Siapapun kamu, saat ini Tuhan yang Hidup sedang menyentuh hatimu, Ia ingin diundang masuk ke dalam hatimu, mintalah Dia untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat kamu. Dia punya banyak rencana yang indah untuk dirimu. Maukah kamu menjalami hidup seperti ban kempes yang meskipun kamu berusaha sekuat tenaga, tapi pada akhirnya kamu tetap tidak dapat mencapai garis akhir, atau maukah kamu menyerah akan kekuatanmu sendiri, sebab kamu tidak akan pernah mampu, dan meminta bantuan dari Tuhan Allahmu, untuk membimbing hidupmu? Amin

No comments: