And every plant of the field before it was in the earth, and every herb of the field before it grew: for the LORD God had not caused it to rain on the earth, and there was not a man to till the ground. But there went up a mist from the earth, and watered the whole face of the ground.
Lalu berfirmanlah Allah, Hendaklah segala air yg di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. Yg kering dinamaiNya daratan, dan kumpulan air itu dinamaiNya lautan. Pada hari ketiga, bumi mulai berbentuk, ia telah mempunyai cakrawala (langit, tapi masih kosong), juga darat dan lautan. Dan sekarang saatnya Tuhan mengisi masing2 dari bagian bumi tersebut. Pada hari yang sama, tuhan menjadikan tunas2 muda, tumbuh2an berbiji, dan pohon buah2an, yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh2an di bumi.
Disini kita melihat ke-Maha teraturanNya Tuhan, Dia menjadikan tumbuhan bukan cuma sekedar saat itu saja, tapi Dia memberinya biji2an, supaya lewat biji2an, muncul tunas baru utk kelangsungan hidupnya..bayangkan kalau Allah hanya mencipta tumbuhan tanpa biji, selamanya Dia musti aktif dalam proses penciptaan tumbuh2an. Jadi setelah hari ketiga, telah ada siang dan malam, langit (masih kosong), laut dan daratan (yang telah ada tumbuh2an).
Pada hari keempat, berfirmanlah Tuhan, jadilah benda2 penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dan malam, menjadi tanda penunjuk masa, dan menerangi bumi.
Disinilah Tuhan Allah mulai mengisi langit dengan hiasan tangannya, dia menjadikan matahari dan bulan, jg bintang2 dan alam semesta, jagat raya ini. Tapi kmudian akal sehat kita mungkin berpikir, kalau Tuhan menjadikan matahari, bulan, dan bintang pada hari keempat, kenapa pada hari pertama sudah ada terang, sudah ada siang dan malam? Berarti sumber cahaya atau terang bumi itu bukan dari matahari donk? Doch, itu benar, di ayat ke 15, dibilang kalau fungsi mereka smua utk menerangi bumi...matahari, bulan dan bintang ada utk jadi alat penerang bumi.
Kalau gitu terang hari pertama itu datang dari mana? Skrg aku bertanya balik, lihatkah kmu gambar dibawah ini? Matahari, bulan, bintang telah terbentuk, tapi koq mengapa sebagian besar jagat raya kita itu gelap? Lihat kan, lbh dominan warna hitam ketimbang cahaya terang dari matahari, bulan dan bintang. Kalau begitu, terang hari pertama itu apa? Akupun tidak tahu, tapi yang aku tahu pasti, terang itu bukan dari matahari atau benda langit lainnya..Dan jg, terang itu bukan Terang Dunia (Jesus) karena Jesuslah yang menjadikan terang itu ada. Dia sendiri yang berfirman sejak permulaan, jadilah terang, dan terang itu jadi.
Bagaimana mungkin Dia menjadikan diriNya sendiri? Mnrt aku, terang itu ya simply terang, ada cahaya, tapi bukan berasal dari matahari, bulan dan bintang, entah dari mana..Sama seperti lampu, kalau kita tidak bljr fisika, kita tidak akan tahu mengapa dia bisa menjadi terang, begitu jg halnya dengan ini, karena Tuhan tidak bisa dipelajari, biarlah itu menjadi misteri Allah, atau kalau ada yang punya pendapat, mohon petunjuknya. Jadi setelah hari keempat, ada siang dan malam, ada langit (telah berisi benda2 langit), ada lautan (masih kosong) dan daratan (telah ada pohon2an dan tanam2an). Mungkin kalau boleh mengacu pada kitab
Wahyu 21:23
And the city had no need of the sun, neither of the moon, to shine in it: for the glory of God did lighten it, and the Lamb is the light thereof.
Hari berikutnya, Tuhan berfirman, hendaklah dalam air berkeriapan mahkluk hidup, dan hendaklah burung bertebangan di atas bumi melintasi cakrawala.
Dan Tuhan memberkati mereka, 'Berkembangbiaklah dan penuhi bumi' Sekali lagi keMahateraturannya Tuhan...Dia memberikan masing2 binatang ini kemampuan berkembang biak, sehingga Allah tidak perlu terus terlibat dalam proses penciptaan. Ciptaan buatan tangannya, telah dirancang sedemikian rupa, sehingga mereka bisa memaintain hidupnya. Jadi setelah hari kelima, ada siang dan malam, ada langit (telah berisi benda2 langit dan jg burung2), ada lautan (telah berisi ikan2), dan daratan (telah ada pohon2an dan tanam2an).
Hari berikutnya, Tuhan berfirman, Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yg hidup, ternak, dan binatang melata, dan segala jenis binatang liar. Kemudian Allah berfirman, baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan di laut, burung di udara, ternak, dan binatang melata di seluruh bumi.
Disini muncullah kata Kita, bukankah kata kita itu berarti plural? Dan mengapa cuma saat menjelaskan proses penciptaan manusia saja, Tuhan berdiskusi? Jawabannya, karena kita ini istimewa, kita ini dijadikan menurut gambar dan rupaNya, kalau kamu bertanya, kenapa tangan ada 2, mata ada 2, kaki ada 2, hidung ada 1, mulut ada 1, dsb, itu berarti bahwa Tuhan kita pun begitu, makanya kita tidak bisa berimajinasi seandainya manusia itu bentuknya kayak Xmen, dsb...karena emang penampilan kita ini dibuat berdasarkan gambaran dan rupa Allah. Mengapa ada konteks pluralisme disini dalam kata Kita?? Apakah Tuhan itu lebih dari satu??Disini lah konsep Allah Tritunggal itu muncul. 3 wujud tapi satu Pribadi, yaitu Allah (God).
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu.
Apakah Allah bener2 berenti bekerja? Jawabannya: Yes and No. Both..Why?
Yes karena Allah emang berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya. Artinya Allah tidak lagi menciptakan hal baru dibumi ini. Karena keMahatahuanNya dan keMahateraturanNya, semua makhluk ciptaannya telah diberkati dan diberi kemampuan utk berkembang biak, dan alam semesta ini telah dirancang sedemikian teraturnya, apakah kamu pernah melihat matahari menolak utk nongol di pagi hari, atau siang terus tanpa ngalamin malam selama 2 hari berturut2 tanpa campur tangannya Tuhan??? tentu tidak bukan. Matahari pernah sehari tidak terbenam, tapi itu semata2 karena Tuhan yang membuatnya begitu.
Joshua 10:12-13
Then spoke Joshua to the LORD in the day when the LORD delivered up the Amorites before the children of Israel, and he said in the sight of Israel, Sun, stand you still on Gibeon; and you, Moon, in the valley of Ajalon. And the sun stood still, and the moon stayed, until the people had avenged themselves on their enemies. Is not this written in the book of Jasher? So the sun stood still in the middle of heaven, and hurried not to go down about a whole day.
No karena Allah masih turut bekerja hingga hari ini, tapi bukan dalam proses penciptaan. Kalau begitu dalam hal apakah Allah bekerja? Dia Allah yang berjanji kepada Abraham, Dia Allah yang bercakap2 dengan Musa di gunung Sinai, Dia Allah yang menuntun bangsa Israel kluar dari tanah Mesir. Dia bukan Allah yang beristirahat hingga datangnya akhir jaman.Dia masih terus bekerja, dan yang terpenting, Dia Allah yang mendekatkan kita kepadaNya, Dia Allah yang tidak ingin kita smua binasa, Dia bukan Allah yang pemaksa, tapi Dia kasih manusia kebebasan, Dia dekatkan manusia kepadaNya, tapi Dia tidak mau menjadikan manusia percaya kepadaNya karena pemaksaan, Dia ingin orang mendekat kepadaNya karena kerinduan hatiNya, karena imanNya. Dia Allah yang menjagai kita, Dia Allah yang menjawab setiap doa kita...Dia Allah yang terus bekerja.
John 16:23
In that day you will ask nothing of me. Truly, truly, I say to you, whatever you ask of the Father in my name, he will give it to you.
John 17:15-17
I do not ask that you take them out of the world, but that you keep them from the evil one. They are not of the world, just as I am not of the world. Sanctify them in the truth; your word is truth.
See!!! masih banyak lagi ayat di Alkitab ttg pekerjaan Allah. Kalau Allah kita adalah Allah yang beristirahat setelah proses penciptaan, dan tidak bekerja lagi, Yesus tidak akan berdoa kepada BapaNya seperti demikian, karena buat apa Dia berdoa kalau Dia tahu BapaNya sedang istirahat, ngga bisa diganggu. Tapi Yesus berdoa seperti itu, berarti Dia dan Bapa, serta Roh Kudus masih terus bekerja hingga skrg. Amin
No comments:
Post a Comment