Wednesday 12 March 2008

Aku tidak Sendirian

Aku teringat suatu hari di Jerman, kejadian yg telah cukup lama, 3 Oktober lalu. Saat Peringatan Hari Persatuan Jerman. Aku keluar dari rumahku dan berkunjung ke temanku, tapi aku kaget saat keluar dari kamarku, berjalan ke halte bus dekat rumah. Hari itu begitu sunyi, begitu tenang, seolah2 aku seorang diri. Tidak ada manusia, tidak ada bunyi2 gaduh, tidak ada kendaraan satupun lewat. Daerah tempat tinggalku begitu sepi, seolah2 menjadi kota mati.

Oo, my God..what's going on here? Apakah manusia mendadak hilang? Atau mereka berkumpul di suatu tempat dan aku tertinggal? 5 menit berjalan, tidak ada kehidupan, 10 menit...masih tidak ada...15 menit, oo yess..aku menemukan seseorang sedang berlari ditemani anjingnya. Ada perasaan yg melompat dalam hatiku. Meskipun aku tidak mengenalnya, tapi hatiku kembali damai. Karena aku tidak sendiri. Then, aku menyadari kalau manusia tidak dapat hidup seorang diri. Mereka selalu membutuhkan teman, pendamping, sahabatnya, bahkan orang yg tidak dikenalnya. Ya, manusia adalah makhluk sosial, itu sebabnya Tuhan berfirman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.'

Kejadian 2:18
And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him.

Bayangkan kalau kmu hanyalah sendirian di dunia ini, apa yg kmu rasakan? Kesepiankah?? Sedihkah?? Takutkah?? Cemaskah?? Gelisahkah?? Tidak bagus kan?? Itu sebabnya Tuhan jadikan Hawa supaya mereka dapat memenuhi bumi ini. Biar kmu tidak sendirian lagi, kmu punya banyak orang disekelilingmu. Lihatlah dunia sekitarmu, skrg ada 7 milyar orang di dunia ini. Tapi mengapa engkau masih merasa sendirian di dunia ini? Tidak ada teman mau bermain denganmu? Satu persatu temanmu meninggalkanmu, bahkan orang terdekatmu pun memilih meninggalkanmu.


Aku bljr satu hal ttg ini dari situasi lingkungan kerjaku. Aku punya bos, orang jerman, dia orangnya sangat perfeksionis, smua inginnya sempurna, tidak suka dengan yg acak2an, yg lambat2, dia punya jam nya sendiri di otaknya. Kalau menurut dia, kerjaan kita terlalu lambat, dia lgsg menegur. That's good behaviour, I want to be like that.

Tapi ada character lain yang dia punya, saking perfectionist nya, dia merasa orang lain tidak akan sebaik dia, dia tidak pernah mampu mempercayai orang lain, semua urusan kantor, karyawan, pembukuan, pembagian gaji, kesekretariatan, pergudangan, bahkan menjadi mandor dan buruhpun oleh dia smuanya. Dan dia jg tamak, meskipun dia kaya, pemilik perusahaan, tapi dia tetap menekan buruh2nya. Dia selalu berusaha mengurangi pengeluaran. Saat suhu dingin, hanya sebagian kecil pemanas yg dia nyalakan, saat pekerjaannya kasar, dia memberi sarung tangan ke orang yg minta saja, dan itu menjadi properties orang itu sampai rusak. Atau saat bekerja lembur atau lewat 15 menit, sering dia mengabaikannya. Sebagai gambaran, aku kerja per jamnya 5.8€, 15 menit pun setara 20 rb rupiah.

Ok, dia kaya raya. Jelas...smua ditangani sendiri, juga tamak, kombinasi yg sangat baik utk menjadi kaya. Tapi dari sisi pandangku sebagai pekerjanya, aku mencoba ambil posisi netral disini. Tidak membela golonganku, juga tidak mencoba menjelek2an sifatnya bosku. Yg aku liat, orang2 yg telah lama bekerja kpadanya, skrg satu per satu meninggalkannya, dan orang2 yg masih mau bekerja padanya, mulai mengumpat dibelakangnya, alasan mereka bekerja sama bos ini karena tidak ada kerjaan lain di luar sana, jg mereka menjadi tidak peduli terhadap properties perusahaan, barang2 yg dikerjakan, atau sengaja memperlambat ritme kerja, agar gajinya semakin besar. Yups, mereka tetap menjaga kode etik pekerja, sebisa mungkin tetap rapi dan hati2, tapi aku merasakan klo standarnya telah turun. Tanggungjawab mereka berkurang. Pekerja2 baru yg masih semangat berusaha impress bos, jg berubah menjadi seperti yg telah lama. Dimanakah letak kesalahannya?? Ok, pekerja salah, karena tidak mengeluarkan kemampuan terbaiknya utk bosnya. Tapi dari segi bosnya pun tidak luput dari kesalahan. Setiap bos itu ada di sekitar pekerja2nya, smua karyawannya tidak merasa nyaman, tapi saat bekerja tanpa dia, kerjaan jauh lbh nyaman, dan hasilnya pun lbh produktif.

Mengapa?

Karena kita ini makhluk sosial, kita ini ingin didengar, ingin dihargai, ingin punya pendapat, ingin keberadaannya diakui, ingin diberi tanggungjawab, ingin dipercayai.

Apakah dirimu merasa sendirian? Think about your character, your personality, do you enjoy to live like this till your end??

Kasih kepercayaan ke orang2 sekitarmu, maafkan mereka kalau mereka menyalahgunakan kepercayaanmu, kasih mereka kesempatan kedua, hargai dia sebagai manusia seutuhnya,
anggap dia sebagai teman, saudara, keluargamu, kasihilah musuhmu. Ok, we are not Jesus, we are not saints, we are not Mother Theresa, who can love people like that. Tapi maukah kmu mempercayai perkataan Yesus,

Matthew 5:44-46
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak2 Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara2mu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah bangsa2 yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna.

Juga perkataan Tuhan melalui Paulus di

Romans 12:14-21
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama: jangan lah kamu memikirkan hal2 yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada hal2 yang sederhana. janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, lakukanlah apa yang baik bagi smua orang! Sedapat2nya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang! Saudara2ku yang terkasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: 'Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan,' firman Tuhan. Tetapi, 'jika seterumu lapar, berilah dia makan, jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu membuat dia malu seperti menumpukkan bara api di atas kepalanya.' Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!


The hardest thing to do, but if God has said like this, you can believe Him, He never failed. Janganlah takut, kamu tidak sendiri. Yang menjadi backing mu adalah pemilik langit dan bumi. Kalau Allah beserta dengan kita, siapakah lawan kita?? TIDAK ADA

No comments: