Wednesday 23 April 2008

Touching Story (Please play it)


Anthony Burger (Wikipedia)

Anthony Burger was born in Cleveland, Tennessee to Richard and Jean Burger. At age eight months, he was using a baby walker and fell into a heating duct on the floor of his house. He suffered third degree burns on his hands. After suffering the burns, Burger’s doctor told his parents he was very likely to not be able to move his hands in the future. Despite the odds, Burger was healed.

The joy over this appointment was short-lived, however. On February 22, 2006, Burger died of a massive heart attack while performing aboard the MS Zuiderdam, a cruise ship chartered for a Gaither Gospel Cruise. According to eyewitnesses, Burger was accompanying Bill & Gloria Gaither and Guy Penrod on the song "Hear My Song, Lord" (several have said it was "We Shall Behold Him", but the latter song has been confirmed) when fans in the audience noticed Burger had ceased moving, his hands clenched into fists over the keyboard.

Anthony Burger adalah seorang pianis yang telah memenangkan berbagai macam penghargaan international. Ia menganggap bahwa hidupnya adalah untuk bermain musik dan melayani Tuhan. Ia lahir tahun 1961, dan saat usia 8 bulan, saat ia menggunakan baby walker, dia terjatuh ke atas pemanas rumah dan tangannya mengalami luka bakar yg cukup parah, stadium 3, dokter mengatakan bahwa dia seumur hidupnya akan kesulitan menggerakkan tangannya.

Tapi apa yang terjadi? Tuhan menyembuhkannya, dan oleh karena itu ia mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan, melalui gerakan tangannya yg sangat lincah, tidak ada tanda2 kalau dia pernah diprediksi cacat seumur hidup, ia bermain dengan seluruh hati dan jiwanya untuk memuliakan nama Tuhan.

Ia saat ini telah berpulang, pada suatu konser 2006, saat ini memainkan lagu 'We Shall Behold Him' (Kita akan melihat Dia), mendadak tangannya kaku, ia terkena serangan jantung, yang tidak ada seorangpun menyadari sebelumnya. Dia bukan orang yg telah menderita jantung untuk sekian lamanya, itu adalah serangan jantung pertamanya, dan ia meninggal di atas pianonya.

Mungkin bagi sebagian orang yang menghargai karya2nya, itu adalah sebuah musibah, dan sangat disayangkan. Aku pun menyayangkan orang yg demikian berbakatnya, meninggal di usia yg sangat muda, 45 tahun. Tapi aku pun melihat bahwa kematiannya adalah kematian yang ternikmat, semua orang akan meninggal suatu waktu kelak. Tapi mati saat bermain piano, instrument yang terus menemani sepanjang hidupnya dan saat memuji nama Tuhan, dengan judul lagu 'Kami akan melihat Dia', mati dengan tidak merasakan sakit. Itu adalah anugerah dari Tuhan, dan aku yakin, saat ini, Dia sedang bersama2 dengan malaikat di surga, memuji Tuhan dengan bakatnya. Amin

No comments: